Ibu Sanwani terlalu ambisius. Dia bahkan mendominasi anak-anaknya. Dalam tiga bulan, Sanwani, seorang direktur perusahaan, harus menikah. Dan putrinya, Pratiwi, dijodohkan dengan Paijo, teman Sanwani. Tapi pernikahan Sanwani harus ditunda setahun karena penyakit kelamin. Bersama Slamet, Sanwani harus menerima suntikan setiap hari dari Poltak, kepala perawat.